Kutemukan sebuah sticky notes menempel di pintu kamarku.
Siapa lagi jika bukan jingga yang melakukannya?
Kutarik pelan, dan kubaca perlahan.
Seketika aku diam. Ada sesuatu yang pecah berantakan saat membacanya.
*
Sebenarnya siapa yang membuat kita kecewa?
Kita sendiri.
Kita tidak akan pernah kecewa jika kita selalu mengendalikan harapan. Mau secanggih apapun orang lain memupuk pesonanya, menimbun perhatiannya, kalau kita sempurna mengendalikan hati, no problem at all.
-Tere Liye-
*
Kutempel kuat tulisan itu di cermin yang kupandang setiap pagi.
Aku ingin agar kata-kata itu terpatri erat dalam serakan hati
Karena memang benar, yang membuat diri ini kecewa adalah aku sendiri
Bukan jingga, atau orang lain
Siapa lagi jika bukan jingga yang melakukannya?
Kutarik pelan, dan kubaca perlahan.
Seketika aku diam. Ada sesuatu yang pecah berantakan saat membacanya.
*
Sebenarnya siapa yang membuat kita kecewa?
Kita sendiri.
Kita tidak akan pernah kecewa jika kita selalu mengendalikan harapan. Mau secanggih apapun orang lain memupuk pesonanya, menimbun perhatiannya, kalau kita sempurna mengendalikan hati, no problem at all.
-Tere Liye-
*
Kutempel kuat tulisan itu di cermin yang kupandang setiap pagi.
Aku ingin agar kata-kata itu terpatri erat dalam serakan hati
Karena memang benar, yang membuat diri ini kecewa adalah aku sendiri
Bukan jingga, atau orang lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar