31 Juli 2011

Kaffah


Melakukan sesuatu ga bisa setengah-setengah. Kamu masak kerupuk setengah mateng emang enak? Ya digigit keras, dibuang sayang.

Kita sudah berkomitmen untuk masuk ke dalam suatu komunitas, entah karena paksaan, pilihan terbatas, menunggu kemungkinan lain datang, dan segala alasan yang mendasari komitmen tersebut, seharusnya membuat kita sadar bahwa ketika sudah berjalan ke depan, mundur ke belakang bukan option yang baik untuk dilakukan kecuali dalam keadaan terdesak.

30 Juli 2011

Penggosip


Menjadi seorang pembawa gosip punya dua mata pisau.
Satu, kamu jadi pusat perhatian.
Dua, kamu jadi tidak dipercaya orang lain.

Kata-kata itu udah melekat banget dalam otak saya yang berkapasitas rendah ini. Dan hal itu juga yang menyebabkan saya benci sekali penggosip. Walau terkadang apa yang dibicarakan memang enak untuk dibahas, tapi ada beberapa hal yang memang tak pantas, tak layak, tak berguna, dan nothing banget untuk dibicarakan.

Ketika kamu datang ke suatu tempat, sebut saja pasar, lalu berpakaian pesta dan super glamour, saya rasa semua orang akan menuju dirimu dalam satu hentakan waktu. Mereka mungkin menertawaimu, berbisik di belakangmu, dan mengolokmu dengan lelucon badut pasar.

Download From ShabbyPrincess

Ini tutorial yang ditanyain sama mbak ima, tentang download dari shabbyprincess.com, monggo dicoba, tapi ada term and condition yang harus dipatuhi loh, soalnya ini masalah hak cipta. Semua donwload ini GRATIS. Tapiiii, hanya untuk digunakan secara personal. Kalo udah buat dagang dan segala macem, nanti kena pelanggaran hak cipta. So, be careful yaw! :D

oke, lets start

1. Buka websitenya, www.shabbyprincess.com
2. Klik download


3. Klik di scrapbook kit yang kamu mau, misal happy go luck


4. Klik di gambar untuk mendownload secara keseluruhan, atau donwload secara terpisah, ada instruksinya kok, tinggal dibaca aja


5. Akan muncul link download di tab baru, biarin aja, nanti link download muncul sendiri, tapi kalo engga ya paksa aja di klik. hehe.


6. Kalo saya sih pake IDR (Internet Download Manager), dimana donwload bisa lebih cepat. Mungkin yang harusnya 17MB dua tiga jam, pake IDR cuman setengah jam. Patut dicoba, silahkan search di mbah gugle dengan keywords semacem 'download internet download manager for free', atau coba aja keyword sendiri, hehe.



That's it! easy easy so easy kan? Oke, met nyoba ya! :D

29 Juli 2011

Header Unyu

Postingan iseng, cuma ttg satu hal, yaitu, saya kepengen banget pasang header ini, cuma karena takut yang gambarnya menuntut balik, jadi yah, diurungkan saja deh.

Hehe.

Ini iseng aja sih, kemarin lagi buru-buru mau masuk asrama dan ngerasa jenuh aja sama template yang itu, dan ngerasa keramean, jadilah diganti, mudah-mudahan gak bikin sakit mata yah :D

Oh ya, ini headernya :)










Gimana? Hehe.
Oh ya, saya sudah masuk asrama, cuman ceritanya gak hari ini ya, saya capeek banget, seriusan deh, nanti yah saya bikin postingan yang rada bagus, baru deh nanti baca-baca. Mantap deh hari pertama udah kena omel bu profesor! wkwkwk, 

See u guys! :D

Membuat Signature

Well, kali ini postingan ttg membuat siganture, mudah-mudahan bermanfaat :D

1. buka photoshop


2. klik accept


3. tentukan ukuran canvas


4. pilih hiasan yang kamu mau setelah download dari shabby princess.com


5. copy paste hiasan ke tab signature kita


6. perkecil ukurannya


7. klik apply jika muncul pertanyaan


8. tekan tombol untuk mulai menulis signature kita


 9. pilih jenis huruf yang disukai



10. pilih warna, tentukan besar dan lebar huruf


11. save for web


12. pilih PNG agar background transparan


13. jadi deeh..


other examples



14. find out cara installnya di blogbluk dan makincute ya, saya gak mau ikutan jadi copycat ah, hehe
:D

28 Juli 2011

What the...!

image is taken from here

Berawal dari mengomentari status teman laki-laki di facebook, semua berujung berantakan. Saya rasa bahasa yang saya gunakan biasa saja. Mungkin sedikit bernada perhatian, tapi masih dalam kadar wajar.

Teman lelaki saya, hmm, kita beri nama Rega, membuat status berkata dirinya kena paru-paru basah. Saya, yang notabene adalah teman lama sejak SMP, teman dekat, satu eskul, teman curhat, berkata untuk mengurangi begadang dan sering memakai jaket, karena kesehatan itu mahal harganya. Biasa saja kan?

Tak lama, ia meng-sms-saya meminta saya mengklarifikasi comment itu. Katanya perempuannya, kita beri nama Dira, ngomel-ngomel dan cemburu sama saya. Bahkan, Rega meminta saya untuk meng-sms Dira dan mengklarifikasinya lebih jelas via sms.

What the? Penting ga sih?

Saya bilang, “Agaknya kalo gue sms dan bilang ini itu dia nya malah tambah marah deh. Pertama, jelas, gue tau darimana nomor dia? Pasti dari elo kan? Gue kan sama dia belum pernah ketemu, temen dia ya bukan temen gue. Kedua, ga ada satu perempuan pun yang suka, perempuan lain jadi penengah masalah dia sama pacar mereka, apalagi konteksnya disini, gue perempuan yang dicemburuin. Lo malah bikin dia tambah ngamuk tau!”

Dia dengan paniknya berkata, “Masalahnya dia udah gak mau denger gue bilang apaan. Jadi gue pikir kalo elo yang klarifikasi, mungkin dia bisa ngerti.”

Setelah pembicaraan panjang, akhirnya saya memutuskan untuk mengklarifikasi juga, walau dengan setengah hati dan dongkol setengah mati.

“Oke, gue klarifikasi, tapi di status lu aja.”

Grr! Apaan sih? Saya temenan sama Rega sudah dari 8 tahun lalu. Sementara dia baru 8 bulan lalu, terus kenapa juga saya yang harus bela-belain cewek manja dan cemburuan itu sih?

Setelah klarifikasi, dengan kata-kata begini, “Sorry ya, saya cuman temenan kok sama Rega, gak ada maksud apa-apaan. Mudah-mudahan gak cemburu ya. Hehe.”, saya mengira urusan beres ya, karena si Dira pun sudah komen dengan halus dan manis, layaknya seorang pacar penuh pengertian, “Iya, gak papa kok.”

Tapi ternyata Rega meng-sms berkata bahwa Dira malah tambah ngamuk. Mengatakan bahwa Rega menjelek-jelekan ceweknya sendiri cemburuan dan blablabla dihadapan orang lain (saya dan seorang temen Dira yang ikutan komen).

What the? Grr! Saya kehabisan kesabaran.

Akhirnya Rega menghapus status itu dan sms kami pun berhenti. Saya kira masalah selesai, lah orang masalah sepele gak penting begitu kok, harus dibahas segala.

Tapi ternyata saya salah, beberapa hari kemudian, ketika saya tahu Rega pulang kampung, saya dan beberapa teman dekat berencana jalan-jalan setelah hampir setahun tidak bertemu. Wajar dong, saya meng-sms dirinya bertanya sudah sampai di rumah atau belum, dan mengatakan rencana kami.

Besok paginya setelah saya meng-sms Rega, ada satu missed call di hp saya. Nomor tak dikenal. Ada satu sms juga dari nomor yang tidak dikenal itu.

“Gue bingung, pusing, butuh orang buat sharing masalah ini. Besok pagi gue ke rumah lo.”

Well, itu Rega. Menelpon saya jam 2 pagi, dan datang jam 1 siang ke rumah saya dengan wajah kusut. Bertengkar dengan Dira. Karena beberapa hal, mungkin termasuk sms saya semalam. Rega sedang menelpon Dira, sms saya masuk. Rega refleks membalas dan menghentikan sejenak pembicaraan. Tentu saja Dira bertanya kepada siapa pesan itu ditujukan, cukup malam, mungkin jam 11, dan seenaknya menginterupsi obrolan mereka.

Jawabannya adalah sms balasan Rega untuk saya.

Habislah!

 Saya tahu, jika saya di posisi Dira, tentu saya akan marah. Tapi saya tidak akan marah seperti orang tidak terpelajar. Kalo kata orang, gak makan bangku sekolahan.

Hei, yang lo cemburuin temennya sejak SMP, gue engga ada rasa apapun tuh sama cowok lo. Kalo emang gue suka, kenapa gak dari 8 tahun lalu gue pacaran sama dia? Gak percaya yang namanya true friends antara cowok-cewek? So what? Setidaknya gak usah nyusahin cowok lo dengan tingkah menuduh buta dan egois dengan tidak mendengarkan penjelasannya!

Di satu sisi saya kesal pada Dira, di satu sisi saya merasa kesal plus kasihan pada Rega. Mengapa jenis perempuan seperti itu masih dipertahankan? Yang sudah memaki dengan bahasa binatang padahal dia jelas perempuan, yang justru menarik dunia kamu Ga, yang katanya mau serius kuliah, dan merecoki isi pikiran kamu dengan dirinya dibanding sketsa gambar yang seharusnya memenuhi bukumu.

Ah, saya ngomong berbusa juga gak akan didenger. Kamu sudah cinta mati kan sama dia? Yah terserah deh, yang menjalani kan kamu, yang susah dan kuliahnya gak beres kan kamu, yang pusing karena cinta juga kamu. Kamu cerita sama saya hanya supaya perasaanmu lega, tapi keputusanmu untuk tidak meninggalkan Dira sudah bulat bukan? 

Jadi buat apa saya cuap-cuap tanpa hasil?

Open your eyes Ga, ada banyak perempuan yang lebih baik dari dia.

27 Juli 2011

Ribet!

image is taken from here

Sabtu kemarin, sejak pagi saya dan keluarga sudah ribut, bingung cari transport untuk pergi ke rumah Pakde saya di daerah kota Bogor. Setelah dapet dua motor dan siap berangkat, Pakde saya sms bahwa dia punya acara lain. Bagoooss. Udah tinggal berangkat baru bilang.

Rencana saya dan keluarga kesana sebenernya silaturahmi mau puasa dan memang pakde saya sendiri yang menyuruh datang, perihal jalan keluar biaya masuk kuliah yang tidak sedikit. Sekitar 17 juta lah.

Akhirnya pakde saya hanya menanyakan jumlah yang harus dibayarkan dan berniat membayarkan hingga 75% nya via sms. Alhamdulillah, Engkau permudah saya untuk mempelajari ilmu-Mu ya Allah. Selalu ada jalan keluar untuk orang-orang yang bersabar dan berusaha :)

Aniwei, akhirnya karena baju sudah rapih kami akhirnya berbelanja kebutuhan asrama. Ya baju, celana, rok, bahan-bahan untuk dijahit, selimut, seprai, kerudung, dan semua hal yang mungkin saya perlukan di asrama.

IPB mewajibkan semua mahasiswa baru tahun pertama untuk tinggal di dalam asrama. Satu tahun, hanya satu tahun kok, gak akan lama. Namun mama sepertinya agak khawatir dengan keadaan saya di asrama. Terutama dengan pola makan saya yang berantakan. Haha. Jadi, di asrama nanti daya listriknya tidak besar, sehingga saya tidak bisa bawa magic jar sendiri. Padahal, menurut mama setidaknya jika ada nasi, saya bisa mengirit pengeluaran makan setiap harinya dengan hanya membeli lauk.

Saya tipe yang lebih memilih untuk bekerja terus jika sudah asyik dan lupa makan. Terus kalo lauknya saya gak suka, seperti macem makanan olahan daging sapi, kambing, dan seafood, ya saya juga memilih tidak makan. Akhirnya kalo mama engga kreatif banget dalam hal masak, mungkin saya sudah tulang dibalut daging. Sayangnya mama terlalu kreatif, sehingga bobot badan saya liburan begini bisa naik sepuluh kilo, hahaha.

Dan well, karena listrik berdaya kecil, otomatis saya gak bisa bawa setrika sendiri, dan barang-barang yang membutuhkan listrik dengan daya besar lainnya, kecuali laptop yang pasti dibutuhkan untuk proses pembelajaran. Bagoooosss.

Oh ya, satu kamar di tempati oleh 4 orang. Saya takut tidak kerasan, karena yaaahh, saya punya masalah dalam hal tidur di tempat baru. Bukan tempat baru juga sih, misal yah, saya biasa tidur di kamar terus terpaksa tidur di karpet depan tv, saya pasti akan tidur diatas jam 2 pagi. Belum lagi kalo lampunya tidak dimatikan, saya gak dengerin lagu dulu, dan kalo seprainya gak rapi. Hahahah, parah kan? Kata mama saya seperti ayam mau bertelur kalo bersiap tidur. Ribet!

Satu lagi yang saya khawatirkan. Kamar mandi. Saya benci kamar mandi kotor, benci benci sebenci-bencinya. Yah lantainya, dindingnya, atapnya, bahkan sampe tempat sabunnya. Saya bisa gak makan seharian kalo keinget kamar mandi jorok. Dan bisa ditebak, saya yang ngomel paling keras kalo urusan kamar mandi sedikit kotor di rumah. Mama sampe menyuruh saya membawa sikat dan pembersih keramik kalo gak puas dengan tingkat kebersihan kamar mandi asrama. Suruh bersihin sendiri! Tega!

-__- #

Terlalu ribet ya isi kepala saya yang penuh kekhawatiran. Haha. Ya sudahlah, nanti juga lama-lama betah :)

24 Juli 2011

Coffe Prince Lover

Dari dulu drama korea yang pertama saya suka yah ini, hehe, selain karena ceritanya yang lucu, cara pengambilan gambarnya yang keren, dan setting tempatnya yang cozy jadi bikin saya kepengen ikutan jajan di coffe prince itu. Hihi, yaah, selain liatin mas manajer ganteng yang stress mikirin dirinya straight atau engga sih, hahaha XD

Ga tahan banget deh sama posenya, bikin ngiler. 
liat nih si Gong Yoo alias Choi Han Kyeol!

23 Juli 2011

Menunggu Kiriman

Jadi nih ya, saya sedang memesan sesuatu untuk acara wisuda angkatan 53 di sekolah saya, hehe, sebenarnya sih niatnya jualan, tapi barangnya gak bikin sendiri, saya pesen dari mbak niar flanella pernik.

Saya sukaaa banget sama hasilnya, mudah-mudahan sesuai sama yang di foto yaa!

Mau liat apa yang saya pesen? niih..

22 Juli 2011

Ketika Setengah Suara Bumi Hilang

image is taken from here

Terbangun dengan setengah suara bumi hilang bukan perkara mudah. Yang terjadi awalnya tentu berteriak histeris memanggil mama. Beliau menenangkan dan memberitahu bahwa itu mungkin hanya dengung atau telinga penuh udara karena saya memang sedang menderita flu saat itu.

Saat berobat ke dokter terdekat, saya akhirnya hanya diberi obat alakadarnya seperti orang flu. Memang dasarnya saya benci berobat ke dokter dan malas meminum obat, akhirnya obat itu hanya tiga kali saya minum, sisanya entah kemana.

Selama hampir tiga tahun saya mencoba untuk beradaptasi dengan setengah suara bumi lainnya. Belajar membaca gerak bibir, berusaha berkata jujur kepada teman terdekat agar tidak merepotkan, dan tentunya berusaha percaya diri. Well, secara keseluruhan tidak pernah ada masalah yang berarti menghampiri diri saya yang mendengar dengan satu telinga ini. Kecuali sulitnya saya menengok ketika dipanggil dari jauh, sulitnya saya bercakap dengan orang yang berada di sebelah kanan saya, dan sulitnya berbicara dengan suara kecil dengan orang lain.

21 Juli 2011

Membuat Header

Kali ini mau bikin tutorial untuk bikin header, mudah-mudahan bermanfaat :D

1. Buka PHOTOSHOP CS4

2. Klik Accept


20 Juli 2011

Untuk Tias

Namanya Tias Astuti Yanuarti.

Temen saya di SMA yang udah married dan baru aja melahirkan anaknya yang pertama, perempuan, dan pastinya lucu.

Saya berencana ke rumahnya tanggal 24 nanti setelah menghadiri wisuda angkatan 53 dan kepengen nyubit pipi si Dafiyya Putri Salsakayyisa. Hihi, siap-siap gue bikin merah pipi anak lu yah yas :P

Oh ya, kami bakalan bawa oleh-oleh nih, hasil uang kas yang gak seberapa, jangan dilihat dari harganya yah, hihi, tapi dari niatnya yang tulus. Sekalian saya ambil fotonya bareng dengan anak tetangga narsis yang hari ini seneng banget baru masuk TK.


19 Juli 2011

Arti Waktu

image is taken from here
 Waktu iseng baca buku SNMPTN for Dummies, kirain bakalan nemu soal dan cara penyelesaian dengan metode cepat dan mudah, eehh, ternyata tips and trick SNMPTN. Berguna banget kok walau akhirnya pengalaman merasakan sendiri pasti lebih ngena dan terus diinget. Hehe.

Kata-kata penutup bukunya yang saya suka banget, nih coba deh disimak.

Untuk mengetahui arti SATU TAHUN, tanyakan pada siswa yang tidak naik kelas.

Untuk mengetahui arti SATU BULAN, tanya pada ibu yang melahirkan bayi prematur.

Untuk mengetahui arti SATU MINGGU, tanya pada editor majalah mingguan.

Untuk mengetahui arti SATU HARI, tanya pada buruh harian yang punya enam anak untuk diberi makan.

Untuk mengetahui arti SATU JAM, tanya pada orang yang sedang mengerjakan ujian.

Untuk mengetahui arti SATU MENIT, tanya pada orang yang ketinggalan kereta.

Untuk mengetahui arti SATU DETIK, tanya pada seseorang yang selamat dari kecelakaan.

Untuk mengetahui arti SATU MILIDETIK, tanya pada seseorang yang memenangkan mendali di Olimpiade.

Good isn’t it?

Just wanna share it guys, semoga kita gak pernah membuang waktu yang gak pernah balik lagi. :)

18 Juli 2011

Kebumen dalam Memori

Saya dua kali pergi ke kota kelahiran ibu saya, walau sebenarnya gak tepat kesana sih, soalnya saya gak bareng keluarga saya sendiri kesana. Saya justru bareng sama sepupu mama yang punya suami, dimana orangtua suaminya juga tinggal di Kebumen, masih hidup, dan sering dia kunjungi saat Idul Fitri. 

Jadilah saya sebagai parasit, hehe, engga deng, simbiosis mutualisme. Bule Cici dan om Budi, nama sepupu mama dan suaminya, mendapatkan saya sebagai pengasuh tiga jagoan mereka yang suka berantem, dan saya dapet liburan gratis. Hehe.

Ceritanya udah lupa, saya pergi september lalu, jadi, lihat foto-fotonya aja ya :D

17 Juli 2011

Namanya Marina

image is taken from here
Namanya Marina.

Entah itu nama yang sebenarnya atau tidak, yang pasti saya sering mendengarnya begitu. Yah, nyerempet-nyerempet nama Maria Mercedes katanya, nama seorang pemeran telenovela terkenal zaman jadul.

Giginya sudah banyak yang hilang, mungkin tertinggal satu dua. Wajahnya penuh dengan keriput sana-sini, namun setiap bertemu dengan siapapun ia selalu tersenyum. Kakinya sudah mulai pegal berjalan keliling desa untuk berjualan sapu lidi, bakul, penggorengan, dan alat masak lain, namun toh ia tetap melakoninya setiap minggu.

Dengan bakul berisi barang-barang jualannya, sandal jepit lusuh, gendongan dari kain batik, penutup kepala semacam slayer bermotif bunga-bunga besar ala ibu-ibu desa, ia berkeliling dari satu kampung ke kampung lain. Menjajakan barang jualannya yang sudah mudah ditemukan di pasar, mobil keliling serba sepuluh ribu, atau di warung-warung kecil.

Seminggu dua hingga tiga kali ia mengunjungi kampungku. Suaranya yang serak dan nyaring sudah terdengar meski ia masih jauh. “Nennggg, sapuna yeuh..” dengan logat sunda yang kental sekali. Aku tak pernah memperhatikannya dengan seksama hingga hari ini.

Saya dan tetangga sebelah rumah, mamanya Vina dan Baim, sedang berada di halaman kami yang beralaskan ubin hijau muda, ngobrol gak jelas sambil memberi makan kedua anaknya. Suara nenek Marina memang kami dengar, namun tidak kami gubris karena yah, toh sudah biasa.

“Neng na ayaa?” neng nya ada?

Kaget, ia ternyata sudah berdiri di belakang pagar. Kebetulan tempat duduk kami membelakangi pagar yang ditutup plastik mika berwarna hijau sehingga kami tidak sadar ada yang mendekati dari belakang.

“Mak, abdi mah teu meser,” bu, saya tidak beli. Mama Vina yang membalas karena terus terang saya bingung mau membalas apa. Saya mengerti orang berbicara apa dalam bahasa Sunda, tapi membalasnya itu yang saya bingung, ujung-ujungnya ya pake bahasa Indonesia juga.

“Sanes lain eneng? Duh, saha nyaa, asaan teh meuli na di dieu.” Jadi bukan eneng? Duh siapa ya, perasaan belinya disini.

Wajahnya terlihat bingung.

“Oh, eta mah teh Yanti, nu payun eta bumina. Nu hejo, he’eh. Sanes.” Oh itu sih the Yanti, rumahnya yang di depan itu, yang warna hijau.

Lalu nenek Marina mengucapkan terima kasih dan berjalan menuju rumah berwarna hijau di depan rumah kami.

“Inget aje ya dia?” ucapku heran. Umurnya mungkin sudah 70-an, namun daya ingatnya terlihat masih baik.

Mama Vina mengangguk, “Iya kak, dia mah inget siapa aja yang beli. Kan kreditan tuh, diutangin beli sapu atau bakulnya, dia inget berapa sisa yang belum dibayar juga. Padahal udah tua ya?”

“Iya makanya, dia jualan sapi lidi kan?”

“Sapu, bakul, penggorengan, macem-macem kak. Segitu teh udah haji kak, jangan salah loh.”

“Iya tah? Waahh, keren.”

“Cucunya minta beliin motor, dibeliin sama dia.”

“Pake hasil jualan keliling?”

“Gak tau juga deh, tapi kayaknya dia jualan keliling juga, buat ngisi waktu kali. Mungkin ada usaha lain di rumahnya.”

Saya termenung cukup lama saat itu.

Mengangumi sosoknya yang masih kuat untuk berjalan seharian menawarkan barang dagangannya dari rumah ke rumah. Sementara saya malas sekali jalan kaki keliling kompleks untuk olahraga pagi atau sekedar jalan-jalan menghirup udara yang masih segar.

Kemauannya yang kuat untuk menghidupi keluarga hingga usia renta.
Saya tidak tahu apakah nenek Marina itu masih punya suami atau tidak, anaknya berapa, anaknya kemana, kok membiarkan orangtua yang seharusnya berada di rumah menikmati masa tua justru berjualan di tengah hari bolong.

Yah terlepas dari itu semua, saya berharap ia segera berhenti bekerja.

Masa tua harus dinikmati dengan banyak bersantai dan beribadah. Bukan berarti masa muda tidak bersantai dan ibadah, namun banyak hal yang kita cita-citakan dikejar saat muda kan? Beristirahat lebih sedikit, bekerja dan beribadah yang giat, berdoa yang getol.

Gak jaman deh muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga. Banyak orang yang berhenti di tahap muda mati tolol, tua tua keladi, atau mati susah hidup tak mau.

-__- #

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...