10 Juli 2014

SUIJI 2014 [Tentang Paspor] #2

Post kali ini tidak berkorelasi kuat dengan post sebelumnya disini, artinya, walau tidak membaca post sebelumnya kamu masih bisa mengerti tentang cerita disini :)

Seperti judulnya, cerita tentang SUIJI 2014 kali ini adalah tentang membuat paspor. Saya baru saja membuatnya di hari Senin kemarin, 07/07/14, jadi ingatan saya masih segar sekali saat membuat cerita ini. hehe.

Saya mendaftar secara online, kemudian pergi ke kantor imigrasi kelas II Bogor untuk melakukan proses selanjutnya. Akan saya buat alur prosesnya dalam numbering system agar mudah dimengerti :)

1. Lakukan pendaftaran paspor secara online
Untuk melakukan proses pendaftaran secara online, kamu bisa mencari panduan lengkapnya di internet, sudah banyak caranya, dan tentunya mudah. Dari pihak imigrasi bahkan sudah membuatkan pdf nya tentang cara pendaftarannya. Perlu diketahui, sebelum membuat paspor online, siapkan scan KTP, KK, dan akte kelahiran. Buat dalam bentuk grayscale/ hitam putih, dengan ukuran 100Kb- 2MB. Setelahnya lakukan pendaftaran seperti yang diajarkan oleh panduan.

2. Print out bukti pra-permohonan, lalu pergi menuju bank BNI terdekat
Setelah proses pendaftaran selesai, akan dikirimkan bukti pra-permohonan ke email kamu. download, print, kemudian siapkan uang untuk ke BNI.


























Pergi menuju teller bank, lalu katakan ingin membayar pembuatan paspor. Kita akan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp5000, sehingga total yang perlu kita bayar Rp360.000. Sejak tanggal 3 Juli, pembuatan paspor memang naik menjadi Rp300.000, hehe, sial memang, saat di kampus buatnya pas banget 3 juli ._.

3. Datang ke kantor imigrasi pada waktu yang telah kita pilih
Hal penting yang harus disiapkan : akte, KTP, dan KK asli, berserta fotokopinya masing2 1 lembar. Khusus untuk KTP, jangan difotokopi ukuran kecil, tapi langsung aja perbesar ukuran A4. Bawa pulpen hitam juga untuk nulis dan tanda tangan ^^

Datanglah sejak pukul 7 tepat! Walau ditulis disuratnya jam 8, pokoknya sampe kantor jam 7, gak pake ngaret! Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi nyasar (macem saya), atau antrian yang mengulaarrr.

Fyi, kantor imigrasi bogor itu ada di jalan ahmad yani. Kalo dari Jambu dua lurus terus, nanti perhatiin kiri jalan, nomor 65. Tapi gak di kiri jalan persis. Saat udah menyentuh nomor 70, perhatiin kanan jalan, ada gang cukup besar, silahkan masuk ke situ, terus ada belokan ke kanan. Masuk teruuussss, nanti ada banyak mobil dan motor parkir. Disitu deh kantor imigrasi. hahaha.
Ga jelas ya? Yaudah googling aja deh, atau tanya orang disitu :P

Ah elah, pagi banget. paling kantornya belum buka | Gak percaya nih?

Saya dateng pukul 7.20, dan antrian sudah macem ini. 

tempat duduk penuh :(



















Apaan aja sih yang dilakukan di kantor imigrasi? Nih, saya buat alur yaa, biar ga bingung >.<

a. Datang pukul 7 tepat. Saya dateng jam 7.20 karena sempet nyasar dulu hehe. Waktu saya sih buka nya untuk program online jam setengah 8, jadi cuma nunggu 10 menitan.

b. Setelah itu datangi bapak satpam di meja registrasi, nanti dikasih surat pernyataan gitu, bahwa apa yang kita isi itu benar dan tidak untuk menipu. sehabis tanda tangan, tunggu dipanggil.

c. Bapak satpam akan mempersilahkan bagi para pendaftar online untuk langsung menuju ke loket informasi, di sebelah kanan ruangan. nanti diarahkan untuk mengantri. 

d. Setelah dipersilahkan ke meja informasi, ada petugas yang akan meminta semua berkas kita. jika salah akan dipersilahkan memperbaiki, jika sudah benar, kita diberikan map kuning dan diminta langsung ke loket 006 di sebelah kiri ruangan.
inget ya dokumen yang penting : KTP, KK, akte kelahiran (asli dan fotokopi), lalu bukti pembayaran di BNI juga dibawa. 

e. Taruh map kuning kita diloket 006, lalu tunggu dipanggil. Sekitar 30 menit kemudian, nama saya dipanggil, disuruh nulis di buku gitu, dan disuruh meminta nomor antrian di security. 
loket 006, rameee beneerr >.<

nomor antrian saya. 




































ngeh ga? Antrian saya diambil pukul 08.10, dan sisa antrian tinggal 22 orang. Kebayang kalo dateng jam 8 tepat, bisa gak kebagian zzzz ._.

f. Setelah dapat nomor antrian, tunggu nomor kamu dipanggil ke loket 11 dan 12 untuk foto dan wawancara. Untuk dipanggil ke antrian foto ini 45menit, dan untuk wawancara 10 menit. Lama sih, soalnya antrian ini dicampur antara yang online dan tidak, ya gak heran jadinya lama.

g. Wawancaranya ditanya mau kemana, ngapain, dan dicek keaslian akte. sempet juga dikasih wejangan : 'kamu tuh calon-calon sukses nih, asal nurut sama orang tua ya neng'. saya sih senyum-senyum aja, sambil mengaminkan dalam hati :D

h. Setelah wawancara, kamu akan diberikan waktu dan tanggal pengambilan paspor. Saya dapet hari Jumat jam 13.00-15.00, dan harus diambil sendiri, gak bisa diwakilkan.


ini di cap di struk pembayaran BNI saya




















4. Datang ke kantor imigrasi pada waktu yang telah ditentukan untuk ambil paspor
Bawa form pengambilan yang dikasih tadi, dateng ke loket 006, tunggu, dan jadilah paspor kamu :D

***
Udah deh gitu aja prosesnya. Simple kan?
Sekarang udah gak jamannya pake calo lagi sih sekarang mah, pemerintah kita sudah mempermudah sistemnya dengan cara online dan pemisahan pembayaran di Bank BNI. Hal ini harusnya mempercepat proses pembuatannya, karena hanya tinggal kroscek kelengkapan dokumen, foto dan wawancara.

Total waktu yang saya perlukan hanya 2 jam kok, bisa sambil melakukan sesuatu yang bermanfaat sambil tetep dengerin panggilan sih, siapa tau nomor kamu dipanggil ^^

Semoga bermanfaat ~~

08 Juli 2014

SUIJI 2014 [Awal Cerita] #1

Well, seperti judulnya, rangkaian post dengan label 'SUIJI 2014' akan menceritakan cerita-cerita yang saya jalani selama proses pendaftaran, wawancara, proses keberangkatan, cerita selama di Jepang, dan beberapa hikmah yang mungkin saya tangkap selama SUIJI 2014 berlangsung.

Part 1 ini akan membahas tentang background SUIJI itu apa, dan mengapa akhirnya saya memutuskan untuk ikut program ini.

Yang belum tau apa itu SUIJI, itu adalah singkatan dari Six Universities Initiative Japan Indonesia, terdiri dari Ehime University, Kochi University, Kagawa University, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Hasanuddin. Bentuk kegiatannya adalah SLP (Service Learning Program) yaitu mahasiswa dari masing2 univ akan tinggal di daerah perdesaan Shikoku Jepang (Agustus-September 2014), dan di Indonesia (bulan Feb- Maret 2015) untuk melihat masalah di daerah tsb, menganalisis dan mencari alternatif pemecahan masalahnya. 

Yang belum tau dimana itu Shikoku, nih saya lampirin fotonya


Shikoku Region




















Di shikoku nanti, mahasiswa yang lolos akan dibagi menjadi ke beberapa perdesaan lagi untuk bekerjasama dengan masyarakat desa dan mahasiswa dari univ Jepang selama lebih dari 2 minggu (20 agustus - 7 september) untuk menyelesaikan masalah-masalah perdesaan tersebut.
Shodoshima island  (prefektur yang saya pilih) 



















***


How to Apply?

1. Pastikan kamu adalah mahasiswa Indonesia, dari 3 universitas ini (UGM, IPB, UNHAS), dan minimal sedang menempuh semester 4.

2. Karena saya di IPB, saya tahu tentang  program ini dari ICO (International Collaboration Office) atau ICO IPB. Kamu bisa add fanpage nya di facebook, dan semua infonya ada disana. Mulai dari persyaratan, hingga info tentang SUIJI tahun tersebut (yang biasanya terdapat perubahan peraturan dr tahun ke tahun)

3. Penuhi semua persyaratannya. Saya hanya perlu 8 syarat (formulir, foto 4x6 dengan latar merah, transkrip akademik, CV, surat keterangan sehat dari dokter, letter of enrolment dari fakultas (keterangan aktif sbg mahasiswa), toefl prediction (min. 450), dan surat rekomendasi dari dosen pembimbing). 
Perlu diketahui semuanya harus dalam bahasa inggris. Termasuk transkrip dan surat keterangan sehat dari dokter. Gimana caranya? saya akan buat FAQ di akhir post ini ya, sabar ^^

4. Apply semua requirement dalam bentuk pdf, lalu di rar/zip, lalu dikirim ke email ICO/ mas rahadian. Tergantung nanti diinfokan harus dikirim kemana.

5. Wait. Berdoa. Di tahun 2014, yang mendaftar ada 40-50 orang, dan yang lolos hanya 16 orang. Kenapa? Nanti baca di FAQ ya ^^

6. Setelah lolos, akan ada proses wawancara. di tahun 2014, ada perubahan sistem dari 2013, yakni tiket pesawat hanya dicover sebagian oleh pihak SUIJI. Hal ini menjadikan saat wawancara, pertanyaan paling pertama diajukan adalah mengenai kesanggupan mencari dana tambahan untuk tiket pesawat (perkiraan antara 3-7 juta). Sisa pertanyaannya hanya tentang diri kamu, organisasi apa yang sedang ditekuni, mengapa perfektur tersebut yang kamu pilih, apa yang kamu cari dari sana, apa yang akan kamu lakukan setelah dapet ilmunya, bisakah kamu berbahasa jepang, apakah kamu suka makan ikan, dll. Wawancaranya dalam bahasa inggris. Bisalah yaaa, ga susah kok ^^ Kalo kamu sedang ada di luar kota saat wawancara berlangsung, wawancara akan dilakukan via telp. Dont worry :)

7. Akan ada pengumuman sekitar 3-5 hari setelah wawancara. Saat saya menulis ini, saya sudah diterima menjadi bagian dari 12 orang yang diterima dalam program SUIJI SLP 2014 ini. Langkah selanjutnya adalah pembuatan paspor (buat yang belum membuatnya) dan akan ada sesi pembekalan yang akan muncul di next post :D

***


Mengapa saya ikut program ini?

1. Karena programnya pendek, hanya 2 minggu, dan selama liburan, jadi tidak akan mengganggu jadwal kuliah. Walaupun pada kenyataannya di jadwal yang sama, saya sedang ada PT (praktikum terpadu) di ITP IPB, tapi, kesempatan tidak pernah datang 2x bukan?

Remember this quotes
saya hanya tidak ingin menyesal saat tua nanti :D
















2. Karena ke Jepang. Salah satu negara yang ingin saya kunjungi, dan sepertinya saya pernah menaruh di list 2014 bisa ke Jepang hehe. Allah baik sekali ya mengabulkannya ^^

3. Karena programnya dibiayai (nyaris) penuh. Tahun 2013 kemarin penuh, hanya saja saya ketinggalan info, dan saya pikir juga tahun ini full covered. Tapi entah mengapa saya optimis bisa berangkat kok, banyak sponsor yang bisa diajukan untuk sekedar membiayai tiket pesawat yang half covered. 
Fyi saja, kemungkinan tiket PP Jakarta-Matsuyama sekitar 14 juta, belum ditambah dengan perjalanan dari matsuyama ke perfektur yang saya tuju (Shodoshima adalah yang TERJAUH dari seluruh perfektur, pake nyebrang pulau lagi ahhaha). Well, kerja keras belum selesai kawan ^^

***

FAQ 
(tentang Pendaftaran SUIJI 2014)

1. Bagaimana cara membuat transkrip  dan surat keterangan sehat bahasa inggris
Cara membuatnya mudah jika di IPB. Cukup membawa fotokopi transkrip berbahasa indonesia sebanyak 1 lembar (mulai dari semester awal hingga akhir), lalu pergi menuju rektorat, cari loket nomor 2, lalu tanyakan tentang pembuatan transkrip berbahasa inggris. Kamu akan diminta mengisi beberapa berkas dan membayar sebanyak 25rb. 
Transkrip bhs inggris kamu bisa diambil 3 hari kemudian :)

untuk surat keterangan sehat, kamu bisa pergi ke klinik terdekat. kalo di IPB bisa parfa, atau RS. medika dramaga, atau RS. karya bakti pertiwi. Minta surat keterangan sehat saja. Kalo saya di parfa, cuma 30rb, hehe. saat minta surat keterangan sehat, sekalian juga kasih form health certificate yang sudah terisi nama kamu. Formatnya bebas, cari saja di internet yang memuat minimal berat badan, tinggi badan, dan tensi darah. Minta dokternya tanda tangani surat keterangan tsb juga. Jadi ada 2 yang dilampirin : yang indonesia asli dari kliniknya, dan yg berbahasa inggris dari kita dan sudah di ttd dokter+cap klinik.

2. Mengapa dari 50 pendaftar hanya tersisa 16 orang?
Sebenarnya jawaban jujurnya adalah tidak tahu. Yang membedakan saya dengan teman-teman lain hanya : form dan CV. Sisanya seperti surat2 keterangan sama saja. Jadi silahkan dimaksimalkan disana, hehe. Tonjolkan kejelasan apa yang ingin kamu lakukan disana, dan apa yang bisa kamu dapat disana untuk diaplikasikan di indonesia.

3. Mengapa memilih shodoshima sebagai perfektur yang dipilih?
Karena yang paling nyambung dengan jurusan teknologi pangan, hanya shodoshima hehe :D
Hal yang akan dibahas disini terkait Safe Food Production. Dimana Shodoshima (Kagawa Perfecture) terkenal dengan aromatic soy sauce, soumen noodle, and tsukudani (fish or seaweed boiled in soy sauce).
Shodoshima juga dikenal sebagai birthplace of olive cultivation in Japan. Punya Olive Park, dan juga punya  Kabuki, one of the most famous traditional performing arts in Japan, yang dilakukan di Farming Village Kabuki Stage, yang dimulai sejak abad ke 18 hingga sekarang. Gak tau juga deh pas saya kesana apa pas banget sama acaranya apa engga :P

4. Apa sih yang ribetnya dari program ini? Worth ga sama usahanya?
Cuma 1 : half covered. itu doang sih yang gak enak dan bikin ribet hehehe. Sisanya mudah2an menyenangkan ^^ Soal worth sama gak worth, kalo kata Mapres IPB tahun 2014 Stella Allineshia, yang sudah ikut SUIJI 2013, worth banget kok, even she said, this program changed her life. Hayoo siapa yang gak penasaran untuk ga ikut coba? :D


***

Well edisi pertama sepertinya cukup. Hehe.
Post ini sebenarnya saya buat untuk teman-temen SUIJI 2015 yang mungkin tertarik untuk ikut dan bingung memulai darimana.
Semoga bermanfaat dan nantikan post selanjutnya ^^

PS : you can contact me in email amalia_khoirunnisa@yahoo.com if need any materials to apply this program. But please be patience because i'm not checking my email everyday :D

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...