03 Januari 2014

dua belas titik nol nol

Dua belas titik nol nol
Detik bergerak terdengar
Yang biasanya tersamarkan celoteh
Dan gelak tawa manusia dalam dunianya

Satu titik nol lima
 Kucoba katupkan mata
Tapi yang muncul seribu tanya
Apa yang berjelaga dalam benakku sehingga aku sulit untuk terpejam?

Sebuah kalut memenuhi tabung
Bertanya jika mungkin pita kehidupanku berakhir di malam kali ini
Atau mungkin aku hanya dibawa terbang dan dikembalikan ketika embun bagi menetes esok?

Tiga titik tiga lima
Lalu aku tersentak dengan sebuah tanya
Jika untuk uang aku bisa bangun
Mengapa untuk Tuhan ku begitu enggan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...