28 September 2013

Found an Angel

| Rasanya adem banget saat seseorang yang tidak pernah lalu lalang dalam kehidupan sehari-harimu, tiba-tiba lewat dan bilang, 'cepet sembuh ya' :3 |
***

Seseorang berinisial RH ini kemarin secara tidak sengaja bertemu di kantin kampus habis magrib. Sedang membantu bapak-bapak pedagang mie yang mau tutup.
Tanpa sadar ngobrol aja, dan akhirnya ketika saya beranjak pamit, beliau bilang gini

Mbak | Ya? | Cepat sembuh ya. (gak lupa pake senyum beliau yang super ramah) |
Lah, siapa yang sakit? | Ya kamu | (speechless) saya cuma senyum, mengangguk, bilang terimakasih dan pergi.

Dan entah kenapa tiba-tiba ngerasa adem aja saat dibegituin sama orang lain yang notabene jarang berkeliaran di kehidupanmu.

Beliau termasuk orang yang ga setiap hari saya temuin, seminggu sekali aja engga. Tapi entah kenapa sekalinya ketemu pasti beliau nanya kondisi saya, minimal nanya mau kemana. Gak cuma sama saya aja beliau begitu, saya banyak orang, cowok cewek, ga pandang usia.

Lebih kecenya, dari tingkat 1 dulu, beliau ini sering ada di tempat fotokopi atau tempat makan kampus, buat bantuin mungkin, atau entah tujuannya apa, sehingga sering saya kira beliau itu mas-mas yang kerja disitu, eh ternyata masuk kuliah juga, -______- keki abis

Pas kemarin interaksi begitu, entah kenapa tiba-tiba jadi pengen bikinin, atau beliin sesuatu buat beliau. Apa aja deh. Sebagai rasa terimakasih karena selama ini sudah begitu baik sama semua orang, begitu murah menebarkan senyum, ga pernah marah atau terlihat bete. He’s just like an angel for me. Baiknya ga ketulungan :3

Udah dicatet juga di wish list, buat ngasih sesuatunya max bulan ini. Kepikiran untuk bikin macaroni schotel cuman belum nemu caranya kalo ga pake oven gimana T.T kemungkinan ngasih roti boy bread unit sama susu plus kartu ucapan kali ya. Hehe :D

Gitu aja deh, ini blabbering abis haha, tapi satu pelajaran dari beliau adalah tentang ketulusan hatinya. Entah ia dapet darimana, tapi rasa-rasanya pengen juga dapet calon suami kayak gitu #eh #kabuurr



Mood booster paling ampuh!

Mood adalah hal yang paling menguasai keseluruhan hari saya. Menjadi melankolis-koleris terkadang sangat sulit untuk dijalani, apalagi saat mood sedang jelek. Melankolis yang notabene mudah sekali untuk berganti emosi, berhadapan dengan koleris yang mudah meledak, tidak peka, dan dominated. Bagus, rasanya kombinasi super kompleks.

Jika mood sedang buruk, biasanya akan sangat mudah melihatnya dari mata dan mimik muka saya. Sulit rasanya menutupi segala rasa yang sedang berkecamuk, hidup lama sebagai koleris menjadikan saya sebagai a fool pretender. Tukang pura-pura paling buruk yang pernah ada.

Marah, keliatan. Kesel, keliatan. Sedih, keliatan. Ga minat, keliatan.
Makanya saya berusaha ga pernah bohong, karena selain dosa, perasaan saya ga enak, pasti juga ketahuan.

Eh tapi bukan tentang bagaimana saya bersikap saat mood turun yang akan dibahas disini, tapi tentang bagaimana cara mengatasinya. Versi saya ya :)

***

1. Tidur

biasanya abis tidur pikiran jerih lagi :)


















tidur, hujan, dan selimut adalah kombinasi surga paling sederhana saat tubuh lelah dan pikiran kusut :)


2. Keramas


prinsip heat transfer : membuang 'panas' di kepala














3. Beli es teh susu coklat


nyumnyum :9




















4. Minum teh manis anget
bareng sama rintik hujan, kombinasi paling jos!














5. Beli buavita smothie rasa pisang atau strawberry


ga nolak deh kalo ada yang mau beliin :3





















dan yang paling terbaru adalah ..

*jengjengjeng
















kenapa bilang paling baru? karena memang baru nemuin tadi pagi, di kulkas kantin kampus, pagi-pagi, lagi nyari susu karena biasanya emang sarapan susu sama roti, terus ngeliat ada ovaltine dalam bentuk susu UHT gitu. Kebiasaan suka nyoba produk baru, akhirnya diambil lah, dan bayar di kasir. Tapiiii, lah kok mahal? -_____-
Usut punya usut, ternyata pas dicobain rasa coklatnya lebih kentel dan gurih-gurih gimana gitu, walau volumenya lebih kecil dari susu strawberry yang biasa diminum tiap pagi, yaahh, worth untuk dicoba lah yaa :3

***

Gitu deh ceritanya, mau dicoba? silahkan! 
Siapa tau pengindap melankolis-koleris akut bisa ikutan dan meredam mood-mood yang buruk dengan hal-hal diatas :D

Satu hal yang belum bisa dilakukan sekarang adalah menatap langit. Susah dilakuin, kalo dulu di rumah, ada satu sisi samping rumah yang langsung menatap langit, dan biasanya saya tidur siang disitu, sambil menatap langit, sambil merenung juga. Mood biasanya langsung baik dalam hitungan jam, entah kenapa.

:) ciaow

24 September 2013

A thousand miles

Salah satu lagu yang sampe sekarang ga pernah hilang dari playlist dan selalu jadi teman menghabiskan waktu, membangkitkan mood, atau pengantar tidur, adalah lagu ini Thousand miles nya Vanessa Carlton. Ga ngerti kenapa, tapi ada rasa nyaman yang terbentuk, dan ada rasa penuh ketika mendengarkannya. Walau lagunya galau-galau gimana gitu, tapi ada satu frase dari lagu ini yang saya suka,
'Cause you know I'd walk
A thousand miles
If I could 
Just see you
Tonight
Rasanya gombal? Engga juga sih. Tapi memang jika seseorang yang jatuh cinta, rasa-rasanya hal sulit seperti mendaki gunung, melewati lembah (ninja hatori?) akan terasa lebih mudah dan menyenangkan :D

Dan entah mengapa akhir-akhir ini Allah seperti sedang menanyakan lewat teguran halusnya, kemana saya? Kenapa kok jalan 'thousand miles' yang ditempuh bukan menuju-Nya? :(

Sepertinya memang harus segera mengedit arah tujuan deh, GPS nya dibenerin lagi, sinyalnya diperkuat, karena ketika tujuannya sama Allah, pasti jawabannya bukan kekecewaan, sakit hati, atau sedih.

Bismillah :)


**

And I need you 
And I miss you 
And now I wonder....
If I could fall 
Into the sky 
Do you think time 
Would pass me by 
'Cause you know I'd walk 
A thousand miles 
If I could Just see you 
Tonight

21 September 2013

Doa

“Tingkat kedekatan kita dengan seseorang bukan dilihat dari seberapa sering interaksi kita bertemu  atau berkomunikasi, tapi seberapa sering kita mendoakannya.” (Andriani 2013)



20 September 2013

Hal paling menyebalkan

Karena hal yang paling menyebalkan untuk di alami di hari panas terik gerah menyebalkan adalah menemukan bahwa dirimu dikatakan menyukai seseorang, and you angry to hear that. 
I'm ready to move, and i do not like people who force me to step back.


*sigh


08 September 2013

#3 Tentang Kecewa

Kutemukan sebuah sticky notes menempel di pintu kamarku.
Siapa lagi jika bukan jingga yang melakukannya?
Kutarik pelan, dan kubaca perlahan.
Seketika aku diam. Ada sesuatu yang pecah berantakan saat membacanya.

*

Sebenarnya siapa yang membuat kita kecewa? 

Kita sendiri. 

Kita tidak akan pernah kecewa jika kita selalu mengendalikan harapan. Mau secanggih apapun orang lain memupuk pesonanya, menimbun perhatiannya, kalau kita sempurna mengendalikan hati, no problem at all. 

-Tere Liye-

*

Kutempel kuat tulisan itu di cermin yang kupandang setiap pagi.
Aku ingin agar kata-kata itu terpatri erat dalam serakan hati
Karena memang benar, yang membuat diri ini kecewa adalah aku sendiri
Bukan jingga, atau orang lain





03 September 2013

#2 Percakapan Tanpa Kata

Kami duduk menikmati temaramnya lampu jalanan yang berkedip malu malam itu. Duduk di trotoar malam hari, dengan minimnya jumlah kendaraan yang lalu lalang, memberi aura nyaman tersendiri, bercerita tentang kami, kita, mereka. Berpindah dunia, istilah kami untuk momen ini.

Jingga bilang, ia bosan dengan terpaan angin malam yang lebih menggigit di atap rumah, tempat kami biasa berpindah dunia. Lalu usulan duduk di trotoar jalan malam itu tercetus begitu saja dari bibirku. Ia menanggapi antusias, seperti ketika kali pertama aku memberinya permen gulali berbentuk burung yang bisa ditiup layaknya peluit.

Dan disinilah kami malam ini. Ia nampaknya terlihat cukup nyaman dengan segelas susu coklat hangat dan biskuit yang aku bawa. Sementara aku menyamankan diri dengan menatapnya. Aura jingga selalu memberi rasa nyaman tersendiri, dan aku berniat menghisapnya kuat malam ini.

Apa yang kamu ingin ceritakan hari ini, ga? | Tidak ada, ru. | Lalu kenapa mengajakku bertemu? | Entah. Bertemu denganmu tidak berarti harus ada yang diceritakan kan? Aku hanya ingin bertemu saja|

Aku kehabisan pilihan kata untuk menjawabnya. Mungkin memang itu yang jingga rasakan dibalik mata hitam pekatnya yang kini kobarannya masih pudar.

Lalu kami terdiam dengan pikiran masing-masing. Aku masih memilih kata, Jingga asik dengan diamnya. Cukup lama, hingga ia merasa mengantuk, dan aku pun mulai bosan menghitung jumlah bintang. Akhirnya diam itu baru pecah dengan keputusan untuk mengakhiri pertemuan tanpa kata ini. 

Malam beranjak larut, lampu trotoar masih berkedip malu, jumlah kendaraan makin langka, dan kami masih dalam posisi yang sama.
Ia berdiri beranjak, aku merapatkan jaket. Kuberanikan bertanya.

Boleh kutanya kenapa ga? | Aku hanya nyaman ru, bersama kamu |



02 September 2013

#1 Mata Jingga

Pernah dengar cerita tentang jingga?
Belum? Taruh mainanmu dan duduk sebentar disini bersamaku, ada yang ingin aku ceritakan tentangnya.

***

Kita akan mulai dari bagian tubuhnya yang aku suka, hal pertama yang membuatku tergerak untuk mulai mendekatinya pelan-pelan.

Jingga punya bentuk mata yang lebar dan bulat. Iris matanya hitam pekat, seperti lubang hitam dalam selendang galaksi yang menarik kita semua untuk memandangnya makin lekat.

Pernah suatu kali mata itu memandang dengan nanar, seperti berkata bahwa aku telah melakukan hal buruk padanya dan itu dosa tak termaafkan.

Pernah juga penuh amarah, ketika lupa menutup pintu dan jendela, membiarkan ada manusia lain masuk dalam cerita rahasia yang ingin ia bagi bersamaku.

Terkadang terlihat juga binar jenaka, seakan tawa riang dan gulali warna warni terlihat disana, riuh penuh suara.

Sering kali isinya kelam dan penuh rahasia, memaksa aku untuk bertanya ada apa, yang tentunya hanya dijawab olehnya dengan gelengan kepala tanda tak ingin didesak lebih jauh.

Mata jingga akhir-akhir ini terlihat padam. Apinya seakan baru saja kena seember air tumpah. Asapnya menguar, menimbulkan rasa-rasa yang gelisah karenanya. Termasuk aku.

Jingga bilang itu hanya sementara, ia tahu bahwa kobaran dalam matanya akan kembali di ujung senja esok hari nanti, ketika mata yang ia tunggu datang membawa pelangi dari negeri seberang, menyodorkan suasana berbagi di tengah padang.

Dan tanpa tersadar aku memandang ke dalam kaca.

Kutemukan kobaran disana pun redup juga. 



LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...