Sore ini mendung, senandung hujan dimulai
dimulai dari rintik, kemudian keroyokan turun sebagai deras
Seorang teman berpisah jalan, menatap aku khawatir
Kuanggukan kepala sambil berseru yakin, hujan sudah reda, aku bisa pulang sendiri
Namun ternyata langit berbohong
Redanya banyu hanya sejenak
Seketika ia malah mengajak teman-temannya menari turun ke bumi lebih ramai
Bergemericik di kubangan besar di tengah jalan, bercampur tanah, memekat
Ia semakin bertalu menempa payung-payung warna warni yang melewatiku, berharap aku memperlambat langkah
Hujan sore ini membawa kenangan tersendiri
Tentang menunggu kamu hari itu
Lalu tersedu karena kamu memang tak pernah datang
Hush. Sudah, kenangan buruk jangan diputar kembali.
Dan ketika pikiranku mulai membuka kotak-kotak memori lama dan kesedihan mulai menguar cepat, uluran tangan seseorang, dengan payung kotak-kotak biru sudah cukup membuat kotak memori lama itu tertutup rapat kembali, dan menginisiasi kotak memori bahagia untuk menerima cerita baru.
Aku tersenyum simpul melihatnya sibuk sendiri.
Tangan kirinya repot membersihkan tetes hujan di rambutnya yang tak beraturan, sementara tangan kanannya menyesuaikan posisi payung yang nyaman. Yang menutupi tubuhku seluruhnya, dan menutupi tubuhnya, setengahnya.
Tak ada percakapan, hanya senyum simpul yang masing-masing tertahan, dan aku akui, itu cukup untuk membuatku merasa hangat di tengah hujan.
dimulai dari rintik, kemudian keroyokan turun sebagai deras
Seorang teman berpisah jalan, menatap aku khawatir
Kuanggukan kepala sambil berseru yakin, hujan sudah reda, aku bisa pulang sendiri
Namun ternyata langit berbohong
Redanya banyu hanya sejenak
Seketika ia malah mengajak teman-temannya menari turun ke bumi lebih ramai
Bergemericik di kubangan besar di tengah jalan, bercampur tanah, memekat
Ia semakin bertalu menempa payung-payung warna warni yang melewatiku, berharap aku memperlambat langkah
Hujan sore ini membawa kenangan tersendiri
Tentang menunggu kamu hari itu
Lalu tersedu karena kamu memang tak pernah datang
Hush. Sudah, kenangan buruk jangan diputar kembali.
Dan ketika pikiranku mulai membuka kotak-kotak memori lama dan kesedihan mulai menguar cepat, uluran tangan seseorang, dengan payung kotak-kotak biru sudah cukup membuat kotak memori lama itu tertutup rapat kembali, dan menginisiasi kotak memori bahagia untuk menerima cerita baru.
Aku tersenyum simpul melihatnya sibuk sendiri.
Tangan kirinya repot membersihkan tetes hujan di rambutnya yang tak beraturan, sementara tangan kanannya menyesuaikan posisi payung yang nyaman. Yang menutupi tubuhku seluruhnya, dan menutupi tubuhnya, setengahnya.
Tak ada percakapan, hanya senyum simpul yang masing-masing tertahan, dan aku akui, itu cukup untuk membuatku merasa hangat di tengah hujan.
:3 |
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussekali ini pada hujan
BalasHapusI like this one, Kak :)
bahkan ketika hujan, ada momen yang membuat hati menjadi hangat... ^_^
BalasHapuslike this