18 Oktober 2013

Meleleh

Akhir-akhir ini sering sekali melihat ia sedang duduk di tangga dekat kantin fakultas sambil asyik bercengkrama dengan anak kecil yang sibuk main masak-masakan. Anak kecil dari salah satu penjual di kantin fakultas. Aku yang sedang membeli jajanan sering terpaku sejenak, menghentikan aktivitas jual beli, dan sesekali kena colek bapak/ibu penjualnya yg bilang, 'mbak, pesenannya udah jadi.'

Dalam observasi yang absurd itu, kulihat sesekali wajahnya terlihat serius, menanggapi cerita si bocah yang masih cadel mengeja. Sesekali jg terlihat lembut, seperti gumpalan permen kapas yang aku beli untuk hadiah bagi pemenang outbond menuju monas minggu kemarin. Pink, manis, lembut.

Minggu kemarin baik sekali ia membawakan kamera dan beberapa obat yang tak muat lagi di tasku, menentengnya seharian penuh sejak jam 6 pagi hingga 3 sore, dari Bogor hingga Jakarta, balik lagi ke Bogor. Ditambah berdiri di kereta dari stasiun Bogor hingga stasiun djuanda, pulang pergi. Menunggu dan mengurusi peserta outbond yang notabene bukan kewajibannya untuk ikut serta, sama sekali bukan. Entah ada alasan apa, tapi kali ini ia ikut turun tangan, bukan hanya sekedar mengawasi. 

Beberapa kali ia tidak masuk dalam bingkai kamera karena ia yang mengambil dan membidik gambarnya. Satu, dua, hingga puluhan foto sekali jepret. Masih sabar saja menghadapi gerombolan mahasiswa norak yang berfoto di monas. Sabar, senyum, beberapa kali merapatkan topi kremnya karena panas yang menyengat. 

Mengantre tiket single trip dan menukarkannya saat pulang, memastikan semua anak tidak tertinggal, memastikan bawaanku di dalam tas tidak banyak, jika banyak maka isinya ia keluarkan dan ia masukkan dalam tasnya, memastikan semua anak duduk di dalam angkot dan ia duduk di luar, plus memastikan kuisionernya terisi penuh. Itu yg paling penting.


Ia memang benar-benar baik. Rasanya gak akan pernah bisa marah jika melihatnya. Dan setiap ia berkata ‘iyaaaa, iyaaaa..’ dengan ekspresi paling sabar yang pernah aku lihat, rasa paling menggambarkannya adalah meleleh. 

Seperti coklat terkena sinar matahari. Uuu.. :3

iyaa, iyaa, kamu mau yg mana? :3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...