18 Januari 2013

Kami dan Kalian

Kami para perempuan mengeja nama kalian dengan terbata-bata
Ketika sahabat dekat bertanya siapa, kami berbisik agar tak didengar telinga tetangga yang ingin ikut serta
Kemudian belalak mata dari sahabat dekat, semu merah di pipi, atau adrenalin yang berubah meninggi, menandakan kami tahu, ya, kalian merebut milik kami yang paling berharga. Hati.

Beberapa dari kami menatap kalian dari jauh, kemudian berteriak girang dalam hati, tanpa sadar dua ujung bibir tertarik ke kanan dan ke kiri, walau kemudian diiringi istigfar dan tarikan nafas yang dalam, mengusir segala rasa yang tidak seharusnya datang di saat ini

Satu atau sebagian dari kami mungkin terbangun dengan muka heran, mengapa ada kalian di mimpi kami. Padahal kami jelas tidak meminta Allah untuk menyelipkan rasa manis yang berlebihan, karena itu akan berubah pahit dan meninggalkan bekas tidak menyenangkan

Kami sesekali menahan mata untuk tidak mencari kalian. Yang mungkin tengah bercengkrama di tengah kumpulan orang, menggulung koko hingga siku di hari Jumat, bertebar peluh saat pertandingan olahraga, atau sekedar mengerenyitkan dahi membaca buku yang dari judulnya pun sudah tertebak isinya, complicated. 

Kami mungkin bukan perempuan sempurna, lengkap, ideal, seperti dalam bayangan kalian. Cantik, hafidz, pintar memasak, mengerti keuangan, bisa membersihkan rumah, pintar, atau segala kriteria yang telah kalian rangkum dalam satu buku tebal, namun seperti yang kami tahu, manusia diciptakan berpasangan, dengan satu hati, untuk saling melengkapi. Jika kalian mencari yang sudah lengkap, lalu apa yang akan kita bagi nanti?

Kami, para perempuan yang tengah belajar mengerti agama kami secara kaffah, meninggalkan segala keburukan yang telah kami lakukan dulu, menahan diri, memperbaiki diri, dan menata diri agar pantas untuk kalian sebutkan namanya saat bersalaman dengan ayah kami, suatu hari nanti.

Dan well, sebagai info tambahan, kami menyelipkan nama kalian dalam doa, bahwa jika memang Allah menggariskan kalian sebagai imam kami, maka dekatkanlah, namun jika tidak, maka berikanlah kami pengganti yang baik menurut-Nya, dan berikan kalian juga pendamping yang selalu ada hingga ujung nafas terakhir.

Kami melakukan yang terbaik, agar menemukan kalian yang juga sedang dalam proses melakukan yang terbaik. Lalu pertanyaannya, sudahkah kalian melakukannya?

”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).” (QS An-Nur :26)

*refleksi diri. 
Sudahkah kita memperbaiki diri untuk mendapatkan yang terbaik dari 'kalian'?


3 komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...