29 September 2012

Percakapan Pertama


Melihatnya dari jauh membuat saya segera memalingkan muka.
Bukan, bukan karena saya sedang marah atau apa, tapi karena saya bingung harus seperti apa ketika dua bola mata ini terpagut dan sinyal dari otak mengharuskan saya berbuat sesuatu. Ya senyum, menyapa, atau sekedar menganggukkan kepala.

Saya kikuk, dan karena itulah lebih baik membuang muka dibanding harus salting di hadapannya.

Dan segela sesuatunya terjadi di luar kendali, dia memberhentikan motornya di depan saya dan menatap saya, langsung di mata.

"Hai, Li." dia santai.
"Hai." saya kaku.
"Mau kemana?" dia senyum.
"Kesana." berjalan cepat, menjauh.
"Oke, dah." menstarter motornya kembali.

Percakapan pertama kami, sejak sebelumnya hanya sekedar anggukan kepala, atau tatapan ingin tahu.

Dan kini, sudah banyak percakapan-percakapan lain, yang mungkin tidak berarti, namun cukup untuk menambah satu senyum sebagai cadangan energi saya hari itu.

'Nih.'
'Apaan?'
'Baca aja.'
(membuka sebuah selebaran yang diberikan)

'senyum itu... membuat dunia mudah dijalani.' 

gambar selebarannya kayak gini :)















Original soundtrack for this moment : Mariah Carey - Against All Odds (Take a Look at Me Now)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...