05 Juli 2012

Warna itu menghilang

Berawal dari acara jalan-jalan seharian bersama bocah ababil, dan kebetulan saya denger lagu ini di mobilnya, entah kenapa jadi kepengen posting tentang hal ini.
Judul lagunya Could it be Love dari Raissa
Saya posting sekalian liriknya disini ya :)

Kau datang dan jantungku berdegup kencang
Kau buatku terbang melayang
Tiada ku sangka getaran ini ada
Saat jumpa yang pertama


*Mataku tak dapat terlepas darimu
Perhatikan setiap tingkahmu
Tertawa pada setiap candamu
Saat jumpa yang pertama


reff : 
Could it be love, could it be love
Could it be, could it be, could it be love
Could it be love, could it be love
Could this be something that i never had

Could it be love

back to *

Kenapa tiba-tiba saya posting tentang hal ini?
Pernah baca tentang postingan saya yang ini? Tentang seseorang bernama Red yang begitu mencuri hati saya saat itu?

Tapi tahukah kamu, kalau ternyata muncul warna-warna lain setelah itu? Ada grey, black, white, green, yang akhirnya mewarnai hidup saya.

Bella bilang, pubertas saya dimulai sejak masa kuliah. masa dimana saya seperti anak SMP yang sedang suka-suka an, benarkah? atau justru ini moment dimana saya mulai membuka diri? ya. dulu saya tertutup dan sulit sekali bergaul, terutama dengan lawan jenis, saat ini saya mulai menata diri.

But overall, bukan itu yang mau saya bicarakan. Ini tentang bagaimana setahun itu bisa banyak sekali yang berubah. bukan hanya perasaan saya pada Red yang sudah tak terdeskripsikan, tapi juga karena ternyata saya menemukan hal yang lebih baik dari itu. Bukan karena warna lain lebih menarik, tapi saya menemukan bahwa tidak memilih warna apapun adalah hal yang benar.

Allah menakdirkan saya sudah dengan tulang rusuk yang sesuai. Allah juga menakdirkan saya dengan warna yang sesuai. Bukan berarti saya tidak bisa memilih, atau saya hanya tinggal menunggu. Tidak. Saya hanya perlu membaiki, terus meng-upgrade kapasitas saya sendiri sebagai perempuan.
Karena apa? Karena Allah sudah menjanjikan bahwa perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, begitu pun sebaliknya.

Allah selalu menepati janjinya, dan saya tidak perlu khawatir tentang bagaimana caranya, siapa, kapan, dan seperti apa, Allah pasti mempertemukan saya dengannya dengan cara yang indah.

Saya memutuskan untuk berhenti bermain warna. Tidak akan ada lagi warna dalam hidup saya. Mereka memang pernah menghiasi hari-hari saya dengan semangat, seperti lagu raissa bahwa 'yes, it could be love' pada mereka, tapi Allah masih menyelamatkan saya untuk tidak terjerumus lebih dalam, hingga 'to be in love' pada mereka dan tidak bisa lepas.

Well, warna apapun, saya berterimakasih karena pernah ada dalam hidup saya, pernah mewarnainya, pernah bertebar senyum dan degup di dalamnya. Tapi, kali ini saya dedikasikan seluruh cinta, degup, dan senyum itu pada Yang Memiliki diri ini, hingga tiba saat saya menjadi halal bagimu.


Doakan saya tetap istiqomah di jalan-Mu ya Allah.
*athome

4 komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...