24 Juni 2012

We're Separated

Seperti yang saya bilang di postingan sebelumnya, saya udah ga tinggal lagi di asrama. Why? ya emang udah waktunya kami diusir. its been a year since we entered this dormitory and feel separeted from our truly home. and when the time goes by, now we felt separated again, with our new famz, bougenville.

Saya tau mungkin banyak sekali cerita yang berbeda dalam setiap gedung, lorong, bahkan kamar asrama TPB IPB ini. We've found that,we learn from every single story that happened here, kami juga banyak belajar tentang arti sabar, toleransi, mandiri, dan tanggungjawab disini.

Masuk anak mami, keluar jadi anak papi *lho?
Bukan, bukan. masuk anak mami, keluar jadi anak mandiri. :)
Ketika semua orang yang masuk dan keluar saat waktunya belum selesai, jangan salahkan mereka karena mereka tidak tuntas tinggal di asrama, mereka hanya tidak mampu untuk bersosialisasi lebih baik, bertanggungjawab dengan penuh, toleransi terhadap teman, dan yg terpenting, mereka tidak bisa mengalahkan ego mereka sendiri untuk berubah menjadi lebih baik.

Harga sebuah perubahan adalah pengorbanan.

Beberapa kali saya ingin menangis sambil memeluk teman-teman yang setahun kena semprot omelan saya, telinga panas karena saya suruh piket, pusing karena dibangunin apel dan ngalong, anytime, mungkin gak sedikit dari mereka membenci saya karena sikap saya yang otoriter sebagai seorang RT.

I just wanna do my best, get the best, and be the best for them.
Nanggung kalo jadi RT, ga jadi RT terbaik.
Nanggung kalo punya lorong, lorongnya ga jadi lorong terbaik.
Nanggung ikutan event, kalo ga menang.
Nanggung kalo kita udah di asrama, tapi ga pernah bersikap seperti tinggal di asrama.

Banyak pelajaran yang saya ambil dari kalian. Mungkin memang, kalian tidak menjadikan saya lebih dewasa dari sebelumnya, saya justru terlihat lebih anak-anak dan arogan, but well, asal kalian tahu, saya tidak pernah selepas ini sebelumnya. Mungkin terlihat saya agak kaku, thats me. Saya arogan, egois, dan ambisius, thats me. Saya otoriter, bossy, dan suka nyuruh2, thats me. Saya cuek, seenaknya, tidak peka, menyebalkan, thats me. Saya ngomong blak-blakan, well, all that stuff showing who really i am.

Saya menjadi diri saya sendiri, di depan kalian. Never in front of other people.

Seperti yang saya bilang di depan semua warga A2 di farewell gedung.
"Kita akan selalu jadi lorong yang paling berisik, bawel, menyebalkan, dan ngomong seenaknya. Becandaan suka ga santai, bkin sakit hati, dan blak-blakan. Tapi thats us. Kita melakukan dengan cara yang berbeda. There's a lot of people there, who doing something with the same way, kenapa kita harus sama? Lakukan dengan cara yang berbeda. Because we're different. I always proud of you, guys."

Gak ada yang perlu ditangisi, karena kita berpisah bukan untuk sesuatu yang menyedihkan. We're separated because we pursue our dreams. Kita harus berjuang di departemen nanti, gak boleh lagi egois kayak anak kecil, kita buktikan memang pantas jadi seorang mahasiswa.

Last word.
Our story, will be forever. Keep fight, pursue your dream. Do not cry because we're separated, just thinking we'll meet in the other time, with success in our hand.


with love
Rt lorong 1 A2
Amalia Khoirun Nisa



2 komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...