31 Juli 2011

Kaffah


Melakukan sesuatu ga bisa setengah-setengah. Kamu masak kerupuk setengah mateng emang enak? Ya digigit keras, dibuang sayang.

Kita sudah berkomitmen untuk masuk ke dalam suatu komunitas, entah karena paksaan, pilihan terbatas, menunggu kemungkinan lain datang, dan segala alasan yang mendasari komitmen tersebut, seharusnya membuat kita sadar bahwa ketika sudah berjalan ke depan, mundur ke belakang bukan option yang baik untuk dilakukan kecuali dalam keadaan terdesak.


Seperti kata surat cintanya Allah dalam surat Al Baqarah 208 – 209:

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.Tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan Allah) sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran, maka ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Saya tahu, semua orang gak sempurna, kita imannya naik turun, makanya bergabung bersama orang-orang yang mendekatkan kita kepada-Nya adalah salah satu tindakan preventive yang patut dilakukan. Mereka menggenggam tanganmu erat, bukan menuju kegelapan, justru cahaya yang terang.

Dalam dua hari saya tinggal jauh dari orang tua, pelajaran berharga terlihat dan tampak jelas di mata saya. Allah sayang sekali sama saya, menunjukkan dengan nyata mana orang yang patut untuk diajak bersama menggenggam tangan, atau mana orang yang genggamannya patut dilonggarkan untuk sejenak memberi ruang saya bernafas.

Ini tentang kita yang telah berkomitmen. Kita bisa saja tergoda membuang komitmen dan menjalani kehidupan hura-hura tanpa peraturan karena tergoda ajakan orang lain. Terkadang, saya tidak pernah menyalahkan siapapun yang ingin berteman. Hiduplah seperti makhluk sosial, tapi jangan kehilangan arah dan tujuan kita, siapa diri kita, apa sifat baik yang patut kita pertahankan, dan bagaimana hati berkata tentang kecocokan bersama orang lain. Jangan hanya karena kita merasa tidak bisa diterima, lalu kita berubah menjadi sosok yang dibentuk ‘mereka’, orang-orang yang ingin kita masuki kawasannya.

Melepas jilbab dengan mencari pembenaran dan alasan serta mencari teman satu pemikiran bukan sesuatu yang baik kita lakukan hanya untuk sebuah pertemanan. Jujur, jika salah satu dari kita melakukan ini, akan banyak orang yang kecewa.

Itu kehidupan kamu, silahkan atur sendiri, saya pun tidak berhak usil, saya tahu. Saya sudah menggugurkan kewajiban saya dengan menegurmu, dan memberitahu mana yang menurut saya benar, selebihnya, itu terserah kamu.

Kamu tahu hukumnya, kamu tahu aturannya, kamu tahu itu salah, kamu tahu bagaimana kamu harus bersikap, dan kamu tahu, saya yang menegurmu berkata benar. Selebihnya? Masih terserah kamu.

Memilih menggunakan jilbab tidak mudah, maka ketika kamu menggunakannya, lakukan dengan total. Saya menghargai niatmu untuk menggunakannya, mendukung proses yang sulit dalam menjalaninya, dan menyanyangkan dalam hati ketika kamu melepasnya.

Ketika kamu mendapati teman yang seperti itu, Alhamdulillah saya mendapati kasih Allah begitu besar disini. Mengajak ke mushola bersama, sholat jamaah, tahajud dan puasa, dan memotivasi diri kami masing-masing untuk menjadi yang terbaik disini.

That’s what friends are for.

Ketika saya tidak percaya dengan sebuah pertemanan, entah mengapa saya merinding sendiri, karena akhirnya saya merasakan apa itu mencintai teman karena Allah.

Jika kamu yang membaca ini dan merasa tersindir, saya mendoakan kamu untuk menjadi lebih baik, begitupun saya yang tidak pernah luput dari salah. Sekali lagi, kamu tahu melepas jilbab bukan hal yang baik, dan saya pun tahu kamu sudah dewasa untuk membedakan dan mengetahui apa yang harus kamu lakukan tentang hal tersebut.

Peace! :D

3 komentar:

  1. sudah pake jilbab, lalu mau melepasnya lagi?
    astagfirullaaah...

    ini bahkan bulan suci ramadhan. mestinya pemikiran spt itu bahkan tdk pernah terlintas dalam benakmu, wahai saudari muslimah...

    aku memang belum berjilbab, tapi insyaAllah sedang menuju kesana...

    prihatin mendengarnya :(

    BalasHapus
  2. aq punya banyak teman berjilbab...tp aq gak pernah usil "manas-manasin" buat buka jilbab mereka, malah support bgt mereka pake....sayang bgt temen km malah lepas...krn aq sering liat cewe klo uda pake jilbab pas dilepas malah jd merasa "cantikan waktu pake ya"
    itu sih pendapatku..
    @mba enno : ayoo mbaaa,,,pake beneran, jgn foto doang, sapa tau habis pake gak dikira mahasiswa lagi :D hheehehee

    BalasHapus
  3. @mbak enno.
    iya mbak, tpi yah cuma sebatas negur aja, kalo diomongin dgn nada sedikit tegas takut dibilang sok :(

    semangat mbak, ayo dong pakeee XD

    @mbak glo
    iya temen2ku juga jd keliatan lbh cantik kalo pake kerudung, ada auranya gitu, hehe.

    BalasHapus

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...