Dari setiap jejak yang kutinggalkan
Parasmu masih buram
Bahkan namamu pun tak terbaca jelas
Dari setiap nafas yang terdengar
Senyummu berbayang
Tak membentuk sungging sabit lembut di gelap malam
Lalu dari setiap langkah waktu yang tak kembali
Suaramu tertelan bising ibukota
Dan tawa manusia yang cinta dunia
Tapi itu tak penting
Karena aku kembali teringat janji Allah Yang Agung
Bahwa ada sebuah perahu yang menunggu aku dan kamu
Di ujung pelabuhan itu
-Di ujung pagi-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar